Senin, 26 Desember 2016

Cara Mudah Budidaya Kubis



11 Tahap Mudah Budidaya Kubis, Kol
Untuk Menunjang Nilai Ekonomi

Berikut Adalah Tahap – Tahap Dalam Budidaya Kubis
Syarat Tumbuh
·         Iklim
Kembang kol adalah sayuran yang berasal dari daerah sub-tropis. Di tempat kisaran suhu untuk pertumbuhan kembang kol adalah 15,5-18 derajat C minimum dan maksimum 24 derajat C. Kelembaban optimal untuk kembang kol tanaman antara 80-90%.
Dengan penciptaan kultivar baru yang lebih tahan terhadap suhu tinggi, budidaya kembang kol juga bisa dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m di atas permukaan laut). Di dataran rendah, suhu malam yang terlalu rendah menyebabkan sedikit keterlambatan dalam pembentukan bunga dan panen lagi.
·         Tanah
Tanah lempung berpasir yang lebih baik untuk budidaya bunga kol dari tanah liat. Tapi tanaman toleran ini di tanah berpasir atau tanah liat berpasir. Baik keasaman tanah antara 5,5-6,5 dengan irigasi dan drainase yang memadai. Tanah harus subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik.
·         Ketinggian Tempat
Di Indonesia, sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.

Teknik Budidaya
Persyaratan  Benih
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
·         Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
·         Benih harus bebas hama dan penyakit.
·         Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
·         Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
·         Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu hektar kebun diperlukan 100-250 gram tergantung pada ukuran benih Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
Persiapan  Benih
Persiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat perkecambahan dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Cara persiapan adalah sebagai berikut:
·         Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.
·         Pemilihan benih, dengan merendam benih dalam air, dimana bibit yang baik akan tenggelam.
·         Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih muncul rusak sehingga benih berkecambah dengan cepat.
Benih harus ditanam dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Pembibitan dapat dilakukan di tempat tidur atau langsung di atap (koker). Tabung dapat dibuat dari daun pisang, kertas berdinding makanan plastik atau polybag kecil.
Persemaiaan Benih Kubis
Biji kembang kol harus ditanam sebelum penanaman. Persemaian dilakukan dalam kotak pembibitan (tray), media persemaian adalah campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang kuda di rasio 1: 1: 1. Bibit ditanam ke dalam kotak pembibitan (tray), benih dipertahankan sampai umur 25-30 hari setelah tanam. Beberapa persyaratan untuk pelaksanaan persemaian yang baik adalah :
·         Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap.
·         Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh untuk   mencegah   curahan hujan jangan sampai merusak benih yang masih lemah.
·         Tempat pesemaian harus aman dari gangguan binatang.
·         Penyiraman dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer.
·         Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang setelah cukup kuat.
·         Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya.
Persiapan Lahan        
Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal. Pengolahan juga akan memperbaiki tekstur tanah. Tahap budidaya, yaitu :
·         Membuat bedengan dengan lebar 1 m , jarak bedengan 30 m dan   panjangnya sesuai dengan lahan.
·         Penggemburan ketanah  dengan kedalaman 30-40 cm.
·         Pemupukan Organik dan Non Organik.
Pupuk kandang diberikan sebelum memasang mulsa plastik dan diratakan di atas bedengan. Organik aplikasi pupuk SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1: 1: ½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, metode pemupukan dengan meratakan atas  dengan jarak 1 M dan diberikan per 100 gr.
Pemupukan
Pada saat pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5-17,5 ton / ha pupuk kandang matang, ditulis dengan asumsi bahwa populasi tanaman per hektar antara 25.000-35.000. Hal ini juga memberikan bentuk dasar dari pupuk ZA, urea, SP-36 dan KCl dengan dosis 250 kg setiap merata dan dicampur dengan tanah di tempat tidur. Setelah lubang tanam dibuat dengan menggunakan cangkul.
Pemasangan Mulsa Plastik
Mulsa adalah plastik untuk bedengan, ada 2 warna yang berwarna perak berada diatas, sedangkan warna hitam dibawah, fungsi mulsa antara lain :
·         Untuk menekan tumbuhnya gulma.
·         Menahan/menjaga kelembaban.
·         Mencegah/mengurangi penguapan air.
·         Menghemat biaya tenaga kerja dalam penyiangan.
·         Memblokir pantulan untuk mengusir hama.
·         Fotosintesis lewat pantulan sinar matahari.
Pembuatan Lubang Tanaman
Membuat lubang tanam untuk menanam kubis, jarak tanam 50 x5 0 Cm yang digunakan adalah., Dengan tempat tidur yang telah ditutupi dengan mulsa, yang telah dilubangi. Setelah itu dilakukan penunggalan 2 – 3 Cm.
Penanaman
Bibit di dalam bumbung daun pisang ditanam langsung tanpa membuang bumbungnya. Jika digunakan bumbung kertas berplastik atau polibag, bibit dikeluarkan dengan cara membalikkan bumbung dan mengeluarkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar. Satu bibit di tanam di dalam lubang tanam dan segera disiram sampai tanah menjadi basah benar.

Pemeliharaan Budidaya Kubis
Penyulaman
Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira-kira 2 minggu.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan crumble bersama-sama dengan pemupukan tambahan yang pada 7-10 hari setelah tanam (HST), 20 dan 30-35 dap dap. Penyiangan dan mengolah harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak akar dangkal kembang kol.
Pada akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa berbunga) penyiangan dihentikan. Irigasi dan Pengairan.
Penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi atau sore hari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama bila tanaman berada dalam tahap awal pertumbuhan dan pembentukan.
Pemupukan
Selama masa pertumbuhan tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali.
·         Pupuk susulan I diberikan 7-10 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 150 kg/ha dan KCl 75 kg/ha di sekeliling tanaman sejauh 10-15 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.
·         Pupuk susulan II diberikan 20 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCl 150 kg/ha di larikan sejauh 20 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.
·         Pupuk susulan III diberikan 30-35 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 100 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha di larikan sejauh 25 cm dari batangnya lalu ditimbun tana.
Hama dan Penyakit
Hama
Ulat Plutella (Plutella xylostella L)
Ulat yang berwarna hijau ini memakan permukaan daun bagian bawah dengan meninggalkan tulang-tulang daun sehinggn daun berlubang.
Ulat Croci (Crocidolomia binotalis Zeller)
Ulat berwarna hijau bergaris punggung hijau muda dan berwarna kuning di sisi perut. Akibat serangan ulat ini, massa bunga atau daun disekelilingnya menjadi bolong-bolong.
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn)
Ulat menyerang tanama kubis dengan cara memotong titik tumbuh atau pangkal batang tanaman sehingga tangkai daun atau batang rebah dan layu terutama di siang hari.
Kutu daun (Aphis brassicae)
Kutu daun menghisap cairan sel sehingga daun menguning dan massa bunga berbintik-bintik kotor. Biasanya, kutu ini hidup berkelompok di permukan bawah daun atau pada massa bunga. Serangan yang hebat biasanya terjadi di musim kemarau.
Ulat jengkal (Trichoplusiana sp.) dan ulat grayak (Spodoptera sp)
Ulat berukuran panjang 4 cm, pucat pita hijau dan merah muda pada setiap sisi tubuhnya sementara ulat grayak memiliki bintik-bintik segitiga hitam dan bergaris kekuningan pada sisinya. Kedua menyerang daun di musim kemarau sehingga daun rusak, berlubang, daun berlubang hanya menyisakan tulang.
Ulat grayak menyerang tanaman beramai-ramai dalam satu kelompok besar. Pengendalian hama dilakukan secara terpadu: melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain keluarga Cruciferae, menyebarkan mikroba ke musuh alami dan menggunakan pestisida baik secara biologis maupun kimiawi.

Penyakit
Busuk hitam
·         Penyebab
Bakteri Xanthomonas campestris Dows. Penyakit ini bersifat tular benih (seed born) yang menyerang semua fase pertumbuhan kubis bunga. Infeksi di lapangan melalui bekas gigitan serangga atau luka.
·         Gejala
Terdapat bercak coklat kehitam-hitaman pada daun, batang, tangkai, bunga maupun massa bunga. Batang dan massa bunga menjadi busuk sehingga tidak dapat dipanen.
Busuk lunak
·         Penyebab
Bakteri Erwinia carotovora Holland. Penyakit ini menyebabkan busuk lunak pada tanaman di kebun dan pasca panen. Infeksi terjadi setelah busuk hitam melalui luka pada pangkal bunga yang hampir dipanen atau melalui akar yang terluka.
·         Gelaja
Busuknya batang atau pangkal bunga dengan tiba-tiba.
Akar bengkak
·         Penyebab
Jamur Plasmodiophora brassicae Wor.
·         Gejala 
Layu tanaman seperti kekurangan air dan segar kembali di malam hari, setelah waktu yang lama dan pertumbuhan terhambat terhambat dan tidak bisa mekar. Selain akar tanaman membengkak terlihat terlalu ada bintik-bintik hitam pada akar.
Pengendalian hama dilakukan secara terpadu : melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain keluarga Cruciferae, menyebarkan mikroba ke musuh alami dan menggunakan pestisida baik secara biologis maupun kimiawi.

Panen
Panen bunga kubis bunga dilakukan setelah umurnya mencapai 60-90 hari sejak ditanam, sebelum bunganya mekar, dan sewaktu kropnya masih berwarna hijau. Jika bunganya mekar, tangkai bunga akan memanjang dan keluarlah kuntum-kuntum bunga berwarna kuning.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar