11 Tahap Mudah Budidaya
Kubis, Kol
Untuk Menunjang Nilai
Ekonomi
Berikut
Adalah Tahap – Tahap Dalam Budidaya Kubis
Syarat
Tumbuh
·
Iklim
Kembang kol
adalah sayuran yang berasal dari daerah sub-tropis. Di tempat kisaran suhu
untuk pertumbuhan kembang kol adalah 15,5-18 derajat C minimum dan maksimum 24
derajat C. Kelembaban optimal untuk kembang kol tanaman antara 80-90%.
Dengan
penciptaan kultivar baru yang lebih tahan terhadap suhu tinggi, budidaya
kembang kol juga bisa dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah
(200-700 m di atas permukaan laut). Di dataran rendah, suhu malam yang terlalu
rendah menyebabkan sedikit keterlambatan dalam pembentukan bunga dan panen
lagi.
·
Tanah
Tanah lempung
berpasir yang lebih baik untuk budidaya bunga kol dari tanah liat. Tapi tanaman
toleran ini di tanah berpasir atau tanah liat berpasir. Baik keasaman tanah
antara 5,5-6,5 dengan irigasi dan drainase yang memadai. Tanah harus subur,
gembur dan banyak mengandung bahan organik.
·
Ketinggian Tempat
Di Indonesia,
sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara
sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.
Teknik
Budidaya
Persyaratan
Benih
Benih yang baik
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
·
Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
·
Benih harus bebas hama dan penyakit.
·
Benih harus murni, artinya tidak tercampur
dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
·
Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek
yang sehat.
·
Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu
hektar kebun diperlukan 100-250 gram tergantung pada ukuran benih Benih yang
baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
Persiapan
Benih
Persiapan benih
dimaksudkan untuk mempercepat perkecambahan dan meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap penyakit. Cara persiapan adalah sebagai berikut:
·
Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam
larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam
air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.
·
Pemilihan benih, dengan merendam benih dalam
air, dimana bibit yang baik akan tenggelam.
·
Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih
muncul rusak sehingga benih berkecambah dengan cepat.
Benih harus
ditanam dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Pembibitan dapat
dilakukan di tempat tidur atau langsung di atap (koker). Tabung dapat dibuat
dari daun pisang, kertas berdinding makanan plastik atau polybag kecil.
Persemaiaan
Benih Kubis
Biji kembang kol
harus ditanam sebelum penanaman. Persemaian dilakukan dalam kotak pembibitan
(tray), media persemaian adalah campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang
kuda di rasio 1: 1: 1. Bibit ditanam ke dalam kotak pembibitan (tray), benih
dipertahankan sampai umur 25-30 hari setelah tanam. Beberapa persyaratan untuk
pelaksanaan persemaian yang baik adalah :
·
Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah,
tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap.
·
Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi
atap peneduh untuk mencegah curahan hujan jangan sampai merusak
benih yang masih lemah.
·
Tempat pesemaian harus aman dari gangguan
binatang.
·
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan Hand
Sprayer.
·
Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat
penanamannya di lapang setelah cukup kuat.
·
Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu
dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya.
Persiapan
Lahan
Pengolahan tanah
bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur, sehingga pertumbuhan
akar tanaman maksimal. Pengolahan juga akan memperbaiki tekstur tanah. Tahap
budidaya, yaitu :
·
Membuat bedengan dengan lebar 1 m , jarak
bedengan 30 m dan panjangnya sesuai dengan lahan.
·
Penggemburan ketanah dengan kedalaman
30-40 cm.
·
Pemupukan Organik dan Non Organik.
Pupuk kandang
diberikan sebelum memasang mulsa plastik dan diratakan di atas bedengan.
Organik aplikasi pupuk SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1: 1: ½ berfungsi
untuk penyanter tanaman vegetatif, metode pemupukan dengan meratakan atas
dengan jarak 1 M dan diberikan per 100 gr.
Pemupukan
Pada saat
pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5-17,5 ton / ha pupuk kandang
matang, ditulis dengan asumsi bahwa populasi tanaman per hektar antara
25.000-35.000. Hal ini juga memberikan bentuk dasar dari pupuk ZA, urea, SP-36
dan KCl dengan dosis 250 kg setiap merata dan dicampur dengan tanah di tempat
tidur. Setelah lubang tanam dibuat dengan menggunakan cangkul.
Pemasangan
Mulsa Plastik
Mulsa adalah
plastik untuk bedengan, ada 2 warna yang berwarna perak berada diatas,
sedangkan warna hitam dibawah, fungsi mulsa antara lain :
·
Untuk menekan tumbuhnya gulma.
·
Menahan/menjaga kelembaban.
·
Mencegah/mengurangi penguapan air.
·
Menghemat biaya tenaga kerja dalam penyiangan.
·
Memblokir pantulan untuk mengusir hama.
·
Fotosintesis lewat pantulan sinar matahari.
Pembuatan
Lubang Tanaman
Membuat lubang
tanam untuk menanam kubis, jarak tanam 50 x5 0 Cm yang digunakan adalah.,
Dengan tempat tidur yang telah ditutupi dengan mulsa, yang telah dilubangi.
Setelah itu dilakukan penunggalan 2 – 3 Cm.
Penanaman
Bibit di dalam
bumbung daun pisang ditanam langsung tanpa membuang bumbungnya. Jika digunakan
bumbung kertas berplastik atau polibag, bibit dikeluarkan dengan cara
membalikkan bumbung dan mengeluarkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar.
Satu bibit di tanam di dalam lubang tanam dan segera disiram sampai tanah
menjadi basah benar.
Pemeliharaan
Budidaya Kubis
Penyulaman
Jika ada tanaman
yang rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum tanaman berumur
kira-kira 2 minggu.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan bersamaan dengan crumble bersama-sama dengan pemupukan tambahan yang
pada 7-10 hari setelah tanam (HST), 20 dan 30-35 dap dap. Penyiangan dan
mengolah harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak
merusak akar dangkal kembang kol.
Pada akhir
pertumbuhan vegetatif (memasuki masa berbunga) penyiangan dihentikan. Irigasi
dan Pengairan.
Penyiraman
dilakukan secara rutin pada pagi atau sore hari. Pada musim kemarau penyiraman
dilakukan 1-2 kali sehari, terutama bila tanaman berada dalam tahap awal
pertumbuhan dan pembentukan.
Pemupukan
Selama masa
pertumbuhan tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali.
·
Pupuk susulan I diberikan 7-10 hst terdiri atas
ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 150 kg/ha dan KCl 75 kg/ha di sekeliling
tanaman sejauh 10-15 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.
·
Pupuk susulan II diberikan 20 hst terdiri atas
ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCl 150 kg/ha di larikan sejauh
20 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.
·
Pupuk susulan III diberikan 30-35 hst terdiri
atas ZA 150 kg/ha, Urea 100 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha di larikan sejauh 25 cm
dari batangnya lalu ditimbun tana.
Hama dan
Penyakit
Hama
Ulat
Plutella (Plutella xylostella L)
Ulat yang
berwarna hijau ini memakan permukaan daun bagian bawah dengan meninggalkan
tulang-tulang daun sehinggn daun berlubang.
Ulat
Croci (Crocidolomia binotalis Zeller)
Ulat berwarna
hijau bergaris punggung hijau muda dan berwarna kuning di sisi perut. Akibat
serangan ulat ini, massa bunga atau daun disekelilingnya menjadi bolong-bolong.
Ulat
tanah (Agrotis ypsilon Hufn)
Ulat menyerang
tanama kubis dengan cara memotong titik tumbuh atau pangkal batang tanaman
sehingga tangkai daun atau batang rebah dan layu terutama di siang hari.
Kutu
daun (Aphis brassicae)
Kutu daun
menghisap cairan sel sehingga daun menguning dan massa bunga berbintik-bintik
kotor. Biasanya, kutu ini hidup berkelompok di permukan bawah daun atau pada
massa bunga. Serangan yang hebat biasanya terjadi di musim kemarau.
Ulat
jengkal (Trichoplusiana sp.) dan ulat grayak (Spodoptera sp)
Ulat berukuran
panjang 4 cm, pucat pita hijau dan merah muda pada setiap sisi tubuhnya
sementara ulat grayak memiliki bintik-bintik segitiga hitam dan bergaris
kekuningan pada sisinya. Kedua menyerang daun di musim kemarau sehingga daun
rusak, berlubang, daun berlubang hanya menyisakan tulang.
Ulat grayak
menyerang tanaman beramai-ramai dalam satu kelompok besar. Pengendalian hama
dilakukan secara terpadu: melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain
keluarga Cruciferae, menyebarkan mikroba ke musuh alami dan menggunakan
pestisida baik secara biologis maupun kimiawi.
Penyakit
Busuk
hitam
·
Penyebab
Bakteri
Xanthomonas campestris Dows. Penyakit ini bersifat tular benih (seed born) yang
menyerang semua fase pertumbuhan kubis bunga. Infeksi di lapangan melalui bekas
gigitan serangga atau luka.
·
Gejala
Terdapat bercak
coklat kehitam-hitaman pada daun, batang, tangkai, bunga maupun massa bunga.
Batang dan massa bunga menjadi busuk sehingga tidak dapat dipanen.
Busuk
lunak
·
Penyebab
Bakteri Erwinia
carotovora Holland. Penyakit ini menyebabkan busuk lunak pada tanaman di kebun
dan pasca panen. Infeksi terjadi setelah busuk hitam melalui luka pada pangkal
bunga yang hampir dipanen atau melalui akar yang terluka.
·
Gelaja
Busuknya batang
atau pangkal bunga dengan tiba-tiba.
Akar
bengkak
·
Penyebab
Jamur
Plasmodiophora brassicae Wor.
·
Gejala
Layu tanaman
seperti kekurangan air dan segar kembali di malam hari, setelah waktu yang lama
dan pertumbuhan terhambat terhambat dan tidak bisa mekar. Selain akar tanaman
membengkak terlihat terlalu ada bintik-bintik hitam pada akar.
Pengendalian
hama dilakukan secara terpadu : melakukan rotasi tanaman dengan tanaman selain
keluarga Cruciferae, menyebarkan mikroba ke musuh alami dan menggunakan
pestisida baik secara biologis maupun kimiawi.
Panen
Panen bunga
kubis bunga dilakukan setelah umurnya mencapai 60-90 hari sejak ditanam,
sebelum bunganya mekar, dan sewaktu kropnya masih berwarna hijau. Jika bunganya
mekar, tangkai bunga akan memanjang dan keluarlah kuntum-kuntum bunga berwarna
kuning.