PERENCANAAN AGRIBISNIS (BUSINESS PLAN)
KOMODITAS UBI JALAR
1.
Segmen Perencanaan
Agribisnis
·
Serangkaian tindakan
Ubi jalar merupakan tanaman yang secara ekonomi cukup
prospektif namun belum dapat dioptimalkan dengan baik dan diusahakan dengan
standar agribisnis. Tanaman ubi jalar memiliki banyak manfaat yang dapat
dikembangkan dan juga memiliki nilai ekonomis tinggi bila dilakukan berdasarkan
sistem agribisnis dan dengan adanya perencanaan bisnis yang tepat. Adapun
rangkaian perencanaan agribisnis (business plan) ialah sebagai berikut :
1.
Identifikasi kebutuhan hulu/agroinput
Agroinput yang dibutuhkan
dalam proses pembudidayaan komoditas ubi jalar ialah pupuk, benih, dan
alat-alat budidaya (cangkul dan sabit). Hal pertama yang dilakukan ialah
penyiapan bibit dengan cara vegetatif
yaitu dengan stek dengan memilih tanaman indukan diatas 2 bulan. Kedua ialah
penentuan dan pengolahan tanah, kelompok 6 mengambil sampel dari 1 petak
sawah/lahan dengan panjang 25 meter dan lebar 15 meter. Dari 1 petak sampel tersebut
kami menganalisis ada 8 bedeng dengan menggunakan ukuran jarak tanam 30 cm
dengan pola tanam dalam 1 bedeng terdapat 2 baris tanaman, kelompok kami
menganalisa dalam 1 petak sawah tersebut target produksinya adalah 270 kg (2,7
kw) dengan populasi 100 tanaman.
2.
Identifikasi dan penyusunan usahatani
Penyusunan usahatani
meliputi perencanaan yang meliputi modal dan
pengujian kualitas ubi yang telah dipanen karena kualitas ubi akan
mempengaruhi hasil tepung yang akan diperoleh. Modal yang dikeluarkan adalah kurang lebih
Rp1000.000
3.
Identifikasi kebutuhan hilir
Perencanaan ini meliputi
kegiatan agroindustri setelah pemanenan, dalam penganalisaan kelompok kami
mengarah kepada agroindustri tepung ubi yang menjadi dasar pembuatan kue
kering, kue basah, mie dan produk lainnya. Proses pembuatan tepung tersebut
meliputi kegiatan pengupasan, pemotongan, pengeringan dan penggilingan. Alat
yang dibutuhkan berupa mesin menggiling seperti penggiling beras, alat
penyawutan, dan pisau. Pertama ubi dikupas dan dipotong (penyawutan) lalu ubi
dikeringkan hingga kadar air mencapai 12-14 %, setelah proses pengeringan lalu
ubi dihaluskan dengan menggunakan mesin hingga menjadi tepung kemudian diayak
lalu dilakukan pengemasan serta penyimpanan.
4.
Identifikasi kebutuhan pasar
Kebutuhan, ketersedian dan harga komoditas ubi jalar
dipasaran relatif stabil. Adanya inovasi-inovasi terbaru dari komoditas ubi
jalar membuka peluang peningkatan harga dari komoditas tersebut, seperti halnya
tepung ubi yang dapat dijadikan berbagai macam olahan yang sebagaimana dapat
meningkatkan permintaan. Kebutuhan pasar tepung ubi tersebut meliputi berbagai
industri rumahan, usaha menengah, dan pabrik besar pembuatan makanan yang mampu
menjangkau Bogor, Magetan dan Jawa Timur.
5.
Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha
Modal yang didapatkan untuk melakukan kegiatan usahatani
sampai dengan pengolahan agroindustri secara sederhana didapatkan dari hasil
pinjaman melalui kredit yang disediakan oleh lembaga Koprasi Unit Desa yang
mana selain menyiapkan alat dan bahan pertanian juga menyiapkan peminjaman
modal yang dapat dilunasi dengan cara dicicil/kredit.
6.
Perencanaan tanaga kerja
Perencanaan tenaga kerja
penting dilakukan untuk memudahkan pengerjaan baik dari proses industri hulu
sampai industri hilir karena penentuan tenaga kerja akan mempengaruhi jumlah
modal yang dikeluarkan dan pengahasilan yang akan didapatkan. Kelompok kami
menganalisa dari jenis tenaga kerja yang di pekerjakan dari golongan buruh tani
dari desa dengan jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 3 orang pria pada
proses penanaman hingga proses pemanenan (kegiatan on fram). Pada kegiatan
agroindustri kelompok kami menganalisa dengan 5 orang tenaga kerja yang terdiri
dari 2 wanita dan 3 pria.
·
Analisis Kebutuhan Biaya dan Rencana Pendapatan
No.
|
Komponen
|
Jumlah
|
1.
|
Analisis penerimaan @2.500
Analisis penerimaan hasil
agroindustri @5000
Jumlah
|
270 kg x 2.500 = 675.000
5000x 135 kg = 675.000
Rp. 1,350.000
|
2.
|
Pengeluaran biaya (cost)
|
|
|
·
Biaya Variabel
|
|
|
1. Benih stek ubi jalar @200
|
90x200 = 18.000
|
|
2.
Pupuk buatan
Ø Urea 2 kg
Ø SP36 1,5 kg
Ø KCL 1,5 kg
Ø Pestisida 3 liter @6000
|
Rp. 5000
Rp. 4.500
Rp. 4.500
Rp. 18.000
|
|
3.
Biaya Tenaga
Kerja
· Biaya pengolahan tanah @30.000x3
· Biaya penanaman @Rp. 30.000x3
· Biaya pemupukan @Rp. 15.000/jam
· Penyemprotan @Rp. 10.000/jam
· Panen dan pasca panen @30.000x3
· Agroindustri @30.000x5
|
Rp. 90.000
Rp. 90.000
Rp. 45.000
Rp. 40.000
Rp. 90.000
Rp. 150.000
|
3.
|
Biaya
tetap
|
|
|
Nilai sewa tanah @4bulan = 20.000
|
20x4 = 80.000
|
|
Alat pertanian habis pakai @4bulan
|
3000
|
|
Pajak tanah @4bulan
|
3000
|
Jumlah Biaya Total
|
641.000
|
Keuntungan : penerimaan
total-jumlah biaya total = Rp. 1.350.000-641.000= 709.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar