Sabtu, 24 Desember 2016

Pentingya Perencanaan Pada Agribisnis



PERENCANAAN AGRIBISNIS (BUSINESS PLAN)
KOMODITAS UBI JALAR
1.    Segmen Perencanaan Agribisnis
·      Serangkaian tindakan
Ubi jalar merupakan tanaman yang secara ekonomi cukup prospektif namun belum dapat dioptimalkan dengan baik dan diusahakan dengan standar agribisnis. Tanaman ubi jalar memiliki banyak manfaat yang dapat dikembangkan dan juga memiliki nilai ekonomis tinggi bila dilakukan berdasarkan sistem agribisnis dan dengan adanya perencanaan bisnis yang tepat. Adapun rangkaian perencanaan agribisnis (business plan) ialah sebagai berikut :
1.    Identifikasi kebutuhan hulu/agroinput
Agroinput yang dibutuhkan dalam proses pembudidayaan komoditas ubi jalar ialah pupuk, benih, dan alat-alat budidaya (cangkul dan sabit). Hal pertama yang dilakukan ialah penyiapan bibit  dengan cara vegetatif yaitu dengan stek dengan memilih tanaman indukan diatas 2 bulan. Kedua ialah penentuan dan pengolahan tanah, kelompok 6 mengambil sampel dari 1 petak sawah/lahan dengan panjang 25 meter dan lebar 15 meter. Dari 1 petak sampel tersebut kami menganalisis ada 8 bedeng dengan menggunakan ukuran jarak tanam 30 cm dengan pola tanam dalam 1 bedeng terdapat 2 baris tanaman, kelompok kami menganalisa dalam 1 petak sawah tersebut target produksinya adalah 270 kg (2,7 kw) dengan populasi 100 tanaman.
2.    Identifikasi dan penyusunan usahatani
Penyusunan usahatani meliputi perencanaan yang meliputi modal dan  pengujian kualitas ubi yang telah dipanen karena kualitas ubi akan mempengaruhi hasil tepung yang akan diperoleh. Modal yang dikeluarkan adalah kurang lebih Rp1000.000
3.    Identifikasi kebutuhan hilir
Perencanaan ini meliputi kegiatan agroindustri setelah pemanenan, dalam penganalisaan kelompok kami mengarah kepada agroindustri tepung ubi yang menjadi dasar pembuatan kue kering, kue basah, mie dan produk lainnya. Proses pembuatan tepung tersebut meliputi kegiatan pengupasan, pemotongan, pengeringan dan penggilingan. Alat yang dibutuhkan berupa mesin menggiling seperti penggiling beras, alat penyawutan, dan pisau. Pertama ubi dikupas dan dipotong (penyawutan) lalu ubi dikeringkan hingga kadar air mencapai 12-14 %, setelah proses pengeringan lalu ubi dihaluskan dengan menggunakan mesin hingga menjadi tepung kemudian diayak lalu dilakukan pengemasan serta penyimpanan.
4.    Identifikasi kebutuhan pasar
Kebutuhan, ketersedian dan harga komoditas ubi jalar dipasaran relatif stabil. Adanya inovasi-inovasi terbaru dari komoditas ubi jalar membuka peluang peningkatan harga dari komoditas tersebut, seperti halnya tepung ubi yang dapat dijadikan berbagai macam olahan yang sebagaimana dapat meningkatkan permintaan. Kebutuhan pasar tepung ubi tersebut meliputi berbagai industri rumahan, usaha menengah, dan pabrik besar pembuatan makanan yang mampu menjangkau Bogor, Magetan dan Jawa Timur.
5.    Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha
Modal yang didapatkan untuk melakukan kegiatan usahatani sampai dengan pengolahan agroindustri secara sederhana didapatkan dari hasil pinjaman melalui kredit yang disediakan oleh lembaga Koprasi Unit Desa yang mana selain menyiapkan alat dan bahan pertanian juga menyiapkan peminjaman modal yang dapat dilunasi dengan cara dicicil/kredit.
6.    Perencanaan tanaga kerja
Perencanaan tenaga kerja penting dilakukan untuk memudahkan pengerjaan baik dari proses industri hulu sampai industri hilir karena penentuan tenaga kerja akan mempengaruhi jumlah modal yang dikeluarkan dan pengahasilan yang akan didapatkan. Kelompok kami menganalisa dari jenis tenaga kerja yang di pekerjakan dari golongan buruh tani dari desa dengan jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 3 orang pria pada proses penanaman hingga proses pemanenan (kegiatan on fram). Pada kegiatan agroindustri kelompok kami menganalisa dengan 5 orang tenaga kerja yang terdiri dari 2 wanita dan 3 pria.
·      Analisis Kebutuhan Biaya dan Rencana Pendapatan
No.
Komponen
Jumlah
1.
Analisis penerimaan @2.500                                           
Analisis penerimaan hasil agroindustri @5000
Jumlah
270 kg x 2.500 = 675.000
5000x 135 kg = 675.000
Rp. 1,350.000
2.
Pengeluaran biaya (cost)


·   Biaya Variabel


1.     Benih stek ubi jalar @200
90x200 = 18.000

2.     Pupuk buatan
Ø Urea 2 kg
Ø SP36 1,5 kg
Ø KCL 1,5 kg
Ø Pestisida 3 liter @6000

Rp. 5000
Rp. 4.500
Rp. 4.500
Rp. 18.000

3.     Biaya Tenaga Kerja
·       Biaya pengolahan tanah @30.000x3
·       Biaya penanaman @Rp. 30.000x3
·       Biaya pemupukan @Rp. 15.000/jam
·       Penyemprotan @Rp. 10.000/jam
·       Panen dan pasca panen @30.000x3
·       Agroindustri @30.000x5

Rp. 90.000
Rp. 90.000
Rp. 45.000
Rp. 40.000
Rp. 90.000
Rp. 150.000
3.
Biaya tetap


Nilai sewa tanah @4bulan = 20.000
20x4 = 80.000

Alat pertanian habis pakai @4bulan
3000

Pajak tanah @4bulan
3000
Jumlah Biaya Total
641.000
Keuntungan : penerimaan total-jumlah biaya total = Rp. 1.350.000-641.000= 709.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar