Unknown


PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

I.     PENDAHULUAN
            Pada prinsipnya dalam melaksanakan suatu kegiatan, manusia akan berupaya agar kegiatan tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentu terikat dengan keberadaan sumber daya baik itu sumber daya alam sebagai bahan untuk dikelola maupun sumber daya manusia sebagai pengelola. Manusia sebagai pengelola memiliki keterbatasan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan tersebut, untuk itu agar kegiatan dapat terlaksana secara sistematis dan terencana diperlukan kerja sama, yang akhirnya membentuk suatu kelompok kerja baik yang bersifat formal maupun informal. Suatu kegiatan kerja sama antara orang-orang dalam upaya mencapai tujuan tersebut merupakan kegiatan manajemen.
            Manajemen sendiri secara sederhana diartikan sebagai pengaturan atau pengelolaan. Dalam Encyclopedia of the Social Science, dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi. Adapun pendapat para ahli mengenai manajemen adalah sebagai berikut. Lawrence A. Appley berpendapat bahwa pengertian manajemen merupakan keahlian untuk menggerakkan orang agar melakukan sesuatu. George R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Mary Parker Follet memberikan batasan manajemen sebagai seni untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai subuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien, dari definisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Firdaus, 2009).
            Agribisnis secara sederhana dinyatakan sebagai usaha dibidang pertanian yang hanya menunjuk pada para produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian. Berikut merupakan pengertian dari beberapa ahli mengenai agribisnis.  Agribisnis menurut Sjarkowi dan Sufri (2004) ialah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian yang meliputi pengusahaan input pertanian atau pengusahaan produksi itu sendiri dan juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Menurut Arsyad dkk, agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas. John Davis and Ray Goldberg (1957) memandang agribisnis sebagai seluruh rangkain aktivitas produktif beberapa subsistem.  Menurut E. Paul Roy (1979) agribisnis dianggap sebagai suatu proses koordinasi berbagai subsistem, yang mana koordinasi tersebut merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai subsistem menjadi sistem. Wibowo dkk, (1994) menyatakan bahwa agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usahatani atau agroidustri yang saling terkait satu sama lain. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa agribisnis merupakan kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas dan juga merupakan suatu sistem yang berorientasi dengan market yang memiliki beberapa subsistem didalamnya dari hulu hingga hilir. Dari pembahasan diatas mengenai pengertian manajemen dan agribisnis, dapat disimpulkan bahwa manajemen agribisnis merupakan suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap subsistem yang terdapat dalam agribisnis dari hulu hingga hilir untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
II.  PEMBAHASAN
            Manajemen memiliki empat ciri pokok yaitu berorientasi pada tujuan, melibatkan banyak orang, menggunakan teknik-teknik tertentu, dan dilaksanakan dalam satu organisasi baik formal maupun informal. Manajemen sangat dibutuhkan dalam agribisnis dan memiliki peran aktif dalam pengembangan agribisnis sesuai dengan fungsi manajemen yaitu :
1.    Perencanaan
Perencanaan agribisnis merupakan suatu sistematis untuk mencari alternatif-alternatif baru, disertai dengan perhitungan konsekuensi finansialnya terhadap hasil dan biaya. Kegiatan perencanaan agribisnis meliputi beberapa hal yaitu, pertama identifikasi kebutuhan pasar yang mana perencanaan agribisnis terlebih dahulu harus dapat menjawab apa yang diinginkan oleh pembeli untuk menekan kerugian dan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Selain untuk mengetahui kebutuhan pasar, pengidentifikasian ini juga berfungsi untuk mengetahui beberapa sumber informasi seperti grosir, warung kecil, konsumen akhir, dan lembaga keuangan (Bank pemerintah). Kedua identifikasi kebutuhan industri hilir yaitu kegiatan agroindustri, pada proses ini para manajer wajib pengetahui bagaimana proses penyimpanan, pengeringan, pengolahan hasil, sampai dengan proses pengangkutan hal tersebut bertujuan untuk meminalkan kerugian yang mungkin terjadi. Ketiga yaitu identifikasi jaringan ketersediaan agroinput yang meliputi lembaga penyedia (industri hulu), mutu, jumlah, harga, dan waktu ketersediannya. Keempat identifikasi jaringan ketersedian modal usaha, hal ini merupakan hal yang penting karena modal merupakan faktor pertama yang menunjang terjadinya proses agribisnis. Kelima penyusunan pola usahatani yang memiliki keunggulan kompetitif komoditi. Keenam perencanaan modal dan pengajuan kredit. Terakhir perencanaan tenaga kerja hal ini memang terdengar sepele tapi hal ini menjadi faktor penting dalam memanage suatu kegiatan dalam agribisnis, salah satu contohnya seorang manajer mie kober lebih memilih tenaga kerja laki-laki dibandingkan dengan perempuan karena kecenderungan perasaan perempuan yang lebih perhatian terhadap keluarganya sehingga terkadang jatah makan siang dibawa pulang, sedangkan laki-laki cenderung hanya memikirkan dirinya sendiri dan laki-laki tidak banyak berbicara pada saat bekerja, itu sebabnya manajer mie kober memanage tenaga kerja laki-laki dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Dari sekian pembahasan tersebut terlihat bahwasannya perencanaan dibutuhkan dalam manajemen agribisnis.
2.    Pengorganisasian
Langkah selanjutnya setelah perencanaan yaitu pengorganisasian, dalam pengorganisasian ditetapkan sistem organisasi yang dianut untuk menetapkan pembagian pekerjaan, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing orang yang ikut bekerja sama untuk mempermudah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi mempunyai tiga komponen yaitu fungsi, personalia, dan faktor-faktor sarana fisik. Seorang manajer sangat berperan dalam pengorganisasian untuk dapat mengelola orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tersebut. Seorang manajer harus mampu memberi bimbingan kepada bawahannya dan harus dapat memimpin organisasi tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab agar menjadi teladan kepada para bawahannya (Firdaus, 2009).
3.    Pengarahan
Fungsi pengarahan merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Menurut Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk menentukan kewajiban dan tanggung jawab, menetapkan hasil yang harus dicapai, mendelegasikan wewenang yang diperlukan, menciptakan hasrat untuk berhasil, mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pengarah merupakan jantung dari proses manajemen dan harus didasarkan pada rencana organisasi yang baik, yang menentukan tanggung jawab, wewenang, dan evaluasi. Selain itu pengarahan berfungsi untuk membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi yang menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang berkelanjutan.
4.    Pengkoordinasian
Dalam suatu organisasi sering terjadi perbedaan antar anggota organisasi, padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu tujuan bersama. Hal tersebut dapat menimbulkan perbedaan yang akhirnya dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil, oleh karena itu berbagai pendapat tersebut perlu dipadukan agar harmonis dalam suatu tindakan koordinasi yang akan menuju kesuatu tujuan organisasi. Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlian manajemen.
5.    Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, sebab dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai dan apabila terjadi penyimpangan dapat dilakukan perbaikan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
            Dalam agribisnis terdapat tiga aspek yang perlu untuk menerapkan manajemen didalamnya, dan ketiga aspek tersebut saling menunjang satu sama lain. Adapun aspek-aspek tersebut ialah :
a.    Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan proses kegiatan manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi dan mencangkup perencanaan sistem produksi, pengendalian produksi dan pengambilan keputusan dalam persiapan produksi.
b.    Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan tujuan utama dalam suatu kegiatan pengolahan, karena dengan adanya pemasaran akan diperoleh keuntungan. Tanpa adanya kegiatan pemasaran, produk dari suatu perusahaan tidak akan dapat memasuki pasar dengan lancar dan perusahaan akan mengalami kerugian.
c.    Manajemen Keuangan/Permodalan
Aspek permodalan dalam perusahaan tidak kalah pentingnya dengan aspek produksi dan pemasaran. Kesalahan dalam penanganan keuangan akan membuat langkah produksi dan pemasaran akan menjadi pincang.
III.   PENUTUP
            Agribisnis dapat bergerak  diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan sarana produksi, proses produksi, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. Sebagian besar agribisnis di Indonesia dikelola oleh beberapa orang saja, tetapi agribisnis yang sebenarnya dilakukan oleh perusahaan yang memperkerjakan sekelompok orang atau lebih yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Perusahaan merupakan organisasi skala besar yang mana untuk mempermudah dalam pengelolaan agribisnis tersebut dibutuhkan manajemen didalamnya. Manajemen memiliki peran penting dalam kegiatan agribisnis, dengan adanya manajemen semua kegiatan akan terencana dengan matang dan terstruktur sehingga sangat berguna untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi. Dalam manajemen juga terdapat pengorganisasian yang mana dalam fungsi ini memudahkan pembagian tugas dan tanggung jawab. Selain kedua hal tersebut, manajemen memiliki fungsi pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan yang dapat memudahkan dalam sistem agribisnis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Downey, E. D. dan S. P. Ericson. 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. 1

Firdaus, Muhammad. 2009. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Iskandar, Ichan. 2013. Peran Manajemen Dalam Agribisnis. (http://manajemen-agribisnis.ichaniskandar.blogspot.com). (diakses tanggal 17 April 2013).

Maharani, Fitria. 2012. Manajemen Agribisnis. (http://fitria-maharani.blogspot.com/2012/02/definis-agribisnis). (diakses tanggal 06 Februari 2012).


0 Responses

Posting Komentar